ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
Dosen Pengampu : Ana Maulana, M.Pd.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP Garut)
Dosen Pengampu : Ana Maulana, M.Pd.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP Garut)
Ο Pebedaan manusia Barat dan Timur:
1. Pengetahuan
Barat : mengutamakan akal sebagai alat penalaran dan memperoleh pengetahuan, abstraksi sangat penting dalam memahami hidup, pengetahuan sangat berguna untuk menguasai dunia.
Timur : mengutamakanhati yang merupakan alat pemersatu akal dan intuisi atau intelegensi dan perasaan, menekankan pada symbol yang sifatnya kongkret, pengetahuan berguna untuk menjadi bijaksana dalam menghadapi hidup yang sulit.
2. Sikap terhadap alam
Barat : mempunyai motivasi untuk menguasai alam karena manusia barat berjarak dengan alam, muncul eksploitasi dan ekspansi.
Timur : menghotmati alam karena menganggap alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan (holistic), muncul harmonisasi.
3. Cita-cita hidup
Barat : manusia barat mempunyai sikap aktif, meraka actor dari kehidupan dan terus berpetualang dalam hidupnya.
Timur : nilai tinggi dalam hidup datang dari dalam, menerima keadaan, mengumpulkan pengalaman, mengintegrasikan diri dan waktu demi kesempurnaannya.
4. Status persona
Barat : menghargai hak individu sehingga membentuk pribadi yang percaya diri, terus terang, relistis dan berani.
Timur : keberadaan manusia baru berarti apabila ia tidak memisahkan diri dari masyarakat dan berpikir secara sosial-kolektif.
Ο Persamaan manusia Barat dan Timur
1. mengakui adanya suatu yang absolute yang merupakan sumber dari segala sesuatu (penyebab pertama)
2. sama-sama menghadapi pertanyaan dasar tentang manusia dan mempunyai wawasan yang sama tentang dimana manusia dapat menemukan pemenuhannya.
Ο Potret buram generasi muda saat ini
Tawuran hampir terjadi setiap hari, minat yang tinggi dikalangan generasi muda terhadap kehidupan non science seperti asyik mencari kekuatan gaib, belajar ilmu sihir/ hitam, mencari jawaban dari paranormal, percaya dengan ramalan bintang, atau pergi ke tempat-tempat angker menyelami black magic dan mempercayai mistik. Budaya barat berbentuk sensate culture yaitu budaya yang bertalian dengan sikap hedonistic dengan orientasi gaya hidup hura-hura, gaya hidup konsumeristik, rakus, boros, cinta mode, pergaulan bebas, individualistic, kebebasan yang salah arah yang lepas dari kendali aturan agama dengan tampilan generasi yang permissive(serba bebas) dan anarkis (penuh kekerasan/ brutal).
Anak-anak yang tidak mampu sekolah muncul di jalanan menjadi pengemis, pengamen maupun pedagang asongan. Bahkan tidak hanya itu, banyak dari mereka menjadi pelaku tindak kiminal, mencopet, terlibat narkoba, mabuk-mabukan, pembunuhan dan perbuatan asusila lainnya. Mereka melakukan itu dengan dalih kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat tajam.
1. Pengetahuan
Barat : mengutamakan akal sebagai alat penalaran dan memperoleh pengetahuan, abstraksi sangat penting dalam memahami hidup, pengetahuan sangat berguna untuk menguasai dunia.
Timur : mengutamakanhati yang merupakan alat pemersatu akal dan intuisi atau intelegensi dan perasaan, menekankan pada symbol yang sifatnya kongkret, pengetahuan berguna untuk menjadi bijaksana dalam menghadapi hidup yang sulit.
2. Sikap terhadap alam
Barat : mempunyai motivasi untuk menguasai alam karena manusia barat berjarak dengan alam, muncul eksploitasi dan ekspansi.
Timur : menghotmati alam karena menganggap alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan (holistic), muncul harmonisasi.
3. Cita-cita hidup
Barat : manusia barat mempunyai sikap aktif, meraka actor dari kehidupan dan terus berpetualang dalam hidupnya.
Timur : nilai tinggi dalam hidup datang dari dalam, menerima keadaan, mengumpulkan pengalaman, mengintegrasikan diri dan waktu demi kesempurnaannya.
4. Status persona
Barat : menghargai hak individu sehingga membentuk pribadi yang percaya diri, terus terang, relistis dan berani.
Timur : keberadaan manusia baru berarti apabila ia tidak memisahkan diri dari masyarakat dan berpikir secara sosial-kolektif.
Ο Persamaan manusia Barat dan Timur
1. mengakui adanya suatu yang absolute yang merupakan sumber dari segala sesuatu (penyebab pertama)
2. sama-sama menghadapi pertanyaan dasar tentang manusia dan mempunyai wawasan yang sama tentang dimana manusia dapat menemukan pemenuhannya.
Ο Potret buram generasi muda saat ini
Tawuran hampir terjadi setiap hari, minat yang tinggi dikalangan generasi muda terhadap kehidupan non science seperti asyik mencari kekuatan gaib, belajar ilmu sihir/ hitam, mencari jawaban dari paranormal, percaya dengan ramalan bintang, atau pergi ke tempat-tempat angker menyelami black magic dan mempercayai mistik. Budaya barat berbentuk sensate culture yaitu budaya yang bertalian dengan sikap hedonistic dengan orientasi gaya hidup hura-hura, gaya hidup konsumeristik, rakus, boros, cinta mode, pergaulan bebas, individualistic, kebebasan yang salah arah yang lepas dari kendali aturan agama dengan tampilan generasi yang permissive(serba bebas) dan anarkis (penuh kekerasan/ brutal).
Anak-anak yang tidak mampu sekolah muncul di jalanan menjadi pengemis, pengamen maupun pedagang asongan. Bahkan tidak hanya itu, banyak dari mereka menjadi pelaku tindak kiminal, mencopet, terlibat narkoba, mabuk-mabukan, pembunuhan dan perbuatan asusila lainnya. Mereka melakukan itu dengan dalih kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat tajam.
Potret remaja dimassa Rasulullah:
Menjadi pengikut dan penggerak dakwah islam:
1. Ali bin Abi Thalib (8 tahun)
2. Zubair bin al-Awwam (8 tahun)
3. Thalhah bin ‘Ubaidillah (11 tahun)
4. Abdullah bin Mas’ud (14 tahun)
5. Said bin Abi Waqash (17 tahun)
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia yang dipengaruhi oleh politisasi pendidikan, sekularisasi pendidikan dan over spesialisasi akan menghasilkan:
1. arah pendidikan kurang jelas
2. pendidikan sebagai barang mahal
3. pendidikan tidak merat
4. penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi\
5. kurang penghargaan terhadap guru/ dosen
6. kualitas dan kuantitas guru/ dosen kurang
7. pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius
8. mencetak tukang.
Kondisi pendidikan Indonesia kini yang dipengaruhi oleh modernisasi, globalisasi dan sekularisasi akan menghasilkan masyarakan yang:
1. egois
2. individual
3. matrealistis
4. sekuler
5. hedonis
6. krisis akhlak
7. agama sebagai simbol.
Karakteristik masyarakat madani (visi Indonesia 2020), masyarakat yang:
a. religius
b. demokrasi
c. kepastian hukum
d. egalitarian
e. penghargaan terhadap “human dignity”
f. kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan.
Homohumanus
1. Manusiawi : sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya, harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan atau sesuai dengan fitrahnya makhluk Tuhan.
2. Berbudaya : perilakunya ditentukan oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT.
3. Halus : kehalusan bertingkah laku perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (akhlak).
Menjadi pengikut dan penggerak dakwah islam:
1. Ali bin Abi Thalib (8 tahun)
2. Zubair bin al-Awwam (8 tahun)
3. Thalhah bin ‘Ubaidillah (11 tahun)
4. Abdullah bin Mas’ud (14 tahun)
5. Said bin Abi Waqash (17 tahun)
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia yang dipengaruhi oleh politisasi pendidikan, sekularisasi pendidikan dan over spesialisasi akan menghasilkan:
1. arah pendidikan kurang jelas
2. pendidikan sebagai barang mahal
3. pendidikan tidak merat
4. penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi\
5. kurang penghargaan terhadap guru/ dosen
6. kualitas dan kuantitas guru/ dosen kurang
7. pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius
8. mencetak tukang.
Kondisi pendidikan Indonesia kini yang dipengaruhi oleh modernisasi, globalisasi dan sekularisasi akan menghasilkan masyarakan yang:
1. egois
2. individual
3. matrealistis
4. sekuler
5. hedonis
6. krisis akhlak
7. agama sebagai simbol.
Karakteristik masyarakat madani (visi Indonesia 2020), masyarakat yang:
a. religius
b. demokrasi
c. kepastian hukum
d. egalitarian
e. penghargaan terhadap “human dignity”
f. kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan.
Homohumanus
1. Manusiawi : sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya, harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan atau sesuai dengan fitrahnya makhluk Tuhan.
2. Berbudaya : perilakunya ditentukan oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT.
3. Halus : kehalusan bertingkah laku perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (akhlak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar